Film pendek karya Tumpal Tampubolon ini durasinya hanya sekitar 18 menit, tapi akan meninggalkan kesan yang dalam dan panjang. Tipe film yang bisa bikin kita termenung meresapi cerita di film sambil memandangi credit title
Minim Dialog, Menyayat Hati
Dari awal, film ini minim dialog, namun adegan demi adegan seperti mampu menyayat hati. Emosi yang dirasakan Sura seperti benar-benar sampai ke kita yang menonton. Tumpal Tampubolon berhasil meracik kisah anak yang kesepian dan mendambakan sosok ibu dalam durasi singkat. Tempo cerita cukup lambat nggak bikin kita bosan, kekuatan ceritanya mampu membuat kita bertahan hingga akhir film. Kamu akan diajak masuk ke kehidupan anak pesisir dan bagaimana ia menyikapi sebuah boneka yang terdampar di tumpukan sampah
Bersinar di Banyak Festival Film
Selain kisah Sura si anak nelayan, sang sutradara sekaligus penulis juga pingin menorehkan pesan bahwa sampah yang dibuang ke laut pada akhirnya juga bakal berdampak terhadap manusia. Udah menyentuh hati, bikin kita lebih melek sama isu lingkungan pula. Nggak heran kalau film ini eksis di banyak festival film nasional dan internasional, ini nih daftarnya:
- Official Selection Monza Film Fest 2022
- Official Selection Short Shorts Film Festival & Asia 2022
- In Competition Kaohsiung Film Festival 2022
- Official Selection ASEAN +3 Film Festival Prague 2022
- Official Selection 28 Internationale Kurzfilmwoche 2022
- Official Selection Scarab Short Film Festival 2023
- Official Selection Lebanese Independent Film Festival – LIFF 2022
Kerennya lagi, Laut Memanggilku juga berhasil membawa pulang berbagai penghargaan dari festival film di berbagai negara, di antaranya:
- Best Short Film from Busan International Film Festival (BIFF) 2021
- Film Cerita Pendek Terbaik Best Short Film Festival Film Indonesia (FFI) 2021
- Best Drama Short French Riviera Film Festival 2022
- Best Director French Riviera Film Festival 2022
- Best Short Narrative from from Dumbo Film Festival 2022
- Audience Award from Desenzano Film Festival 2022
- Best Screenplay from Desenzano Film Festival 2022
- Best Cinematography from Desenzano Film Festival 2022
- Best Indonesian Short Film from Jakarta Independent Film Festival 2022.
(Isma)
