Pernah nggak kamu menemukan film lokal yang berkesan banget buatmu, bikin merenung setelah filmnya selesai, tapi belum banyak yang tau? Semacam ‘hidden gem’ di perfilman Indonesia gitu deh, film-film underrated yang judulnya masih jarang terdengar, tapi ceritanya bikin kita belajar.
Kabar baiknya, Bioskop Online punya banyak pilihan film seperti itu, yang wajib masuk watchlist kamu. Baca terus sampai habis buat tau pilihan filmnya dan alasan kenapa film-film di Jelajah Sinema Indonesia menarik untuk ditonton.
Merinding Sambil Merenung
Lewat koleksi film di Jelajah Sinema Indonesia, Bioskop Online mengajakmu untuk menikmati film-film lokal yang bisa mempertajam gagasan dan melembutkan perasaan. Seperti film pendek Rong, yang dibuat oleh sutradaranya Indira Iman, untuk bikin orang sadar akan ketakutan yang dialami perempuan perkotaan, juga stigma dan stereotip tentang pelecehan seksual di sekitar kita. Terinspirasi dari film horor Indonesia tahun 70an dan 80an yang banyak bicara soal objektifikasi perempuan dan dikemas dengan pendekatan sinematografi yang ciamik, Rong bakal bikin kamu merinding sambil merenung.
Selain Rong, ada juga film Sunya yang cocok buat kamu penggemar film misteri atau fantasi. Kamu akan diajak menikmati merdunya gamelan dan tarian lelembut sambil ‘olahraga’ otak lewat film Sunya. Soalnya, buat dapetin kepuasan dari film ini kamu wajib memerhatikan semua detail di film Sunya sefokus mungkin. Plotnya mindblowing, pemilihan gaya bercerita absurd, seru deh!
Bagian Dari Identitas Kita
Film lokal juga mengenalkan kita sama filosofi dan budaya nusantara, terutama dari film-film yang menggunakan bahasa daerah. Seperti film Ziarah yang hampir semua dialognya menggunakan bahasa Jawa sebagai cara untuk mempresentasikan salah satu filosofi di Jawa tentang relasi manusia dengan tanah.
Atau film Liam dan Laila yang menggunakan bahasa Minang sehingga berhasil bikin karakter Laila serta keluarganya jadi terasa hidup. Penggunaan bahasa daerah di film mungkin mengangkat cerita fiksi, tapi ada budaya dari sebuah komunitas yang benar-benar nyata dan ‘dipinjam’ buat menguatkan cerita. Coba deh tonton juga film Cinta Bete yang mengangkat kisah perempuan dari Atambua. Melalui cerita kelam dari tanah timur yang indah ini kamu akan diajak mengikuti isu-isu yang nyata di tengah masyarakat kita.
Memperkaya Pengalaman Menonton
Penggunaan bahasa daerah di film bisa banget memperkaya pengalaman menonton kamu. Kamu yang jarang mendengar dan menggunakan bahasa daerah biasanya akan ngerasain pengalaman berbeda kalau habis menonton film berbahasa daerah. Soalnya, film berbahasa daerah bisa menyentuh emosi kita dengan cara yang berbeda.
Lebih jauh lagi, nggak jarang akan menggerakkan kita untuk cari tahu lebih dalam soal budaya atau isu sosial yang diangkat di film tersebut. Kayak film Pasukan Semut yang berbahasa melayu dan mengangkat isu sosial. Tentang seorang remaja di perbatasan Indonesia – Malaysia yang bekerja sebagai penjual gula ilegal demi biaya perawatan ibunya yang sakit dan untuk bertahan hidup.
Bahasa Daerah Bukan Batasan
Film-film di Jelajah Sinema Indonesia juga menjadi cara Bioskop Online untuk menjadi rumah bagi para sineas dan pencinta film lokal, ruang penghubung dari jutaan kisah yang ingin didengar dengan penonton yang menantikannya. Film-film dari sineas yang mungkin sebelumnya tak mudah untuk kamu temui.
Tentu saja film-film karya sineas lokal ini juga bisa ngebuktiin kalau tema yang diangkat dan penggunaan bahasa daerah bikin unik karya mereka dan jadi kekayaan bangsa yang nggak dimiliki negara lain. Film Kakak Jenggot yang berbahasa Makassar adalah salah satu contoh serunya anak muda berbahasa daerah dan jadi bukti kalau penggunaan bahasa daerah dapat digunakan dalam karya populer. Atau film Dua Ikan dan Sepiring Nasi dengan cerita tentang pasangan dari Jawa Tengah yang mengangkat isu kekinian.
(Isma)