Inget nggak masa remaja kamu? Ketika lagi mengalami berbagai dilema, terutama soal jati diri, dan isu lainnya kayak dinamika pertemanan. Walau mungkin nggak serupa, tapi kisah karakter utama di film Kado ini bakal relate sama masa remajamu. Gimana menantangnya masa-masa itu, dan akhirnya membentukmu menjadi diri kamu yang sekarang.
Table of Contents
Toggle15 Menit Yang Menyentuh
Film berjudul Kado (A Gift) ini disutradarai oleh Aditya Ahmad dan dibuat bersama produser Mira Lesmana dan Riri Riza dari Miles Films. Mengisahkan seorang anak SMA bernama Isfi, yang dalam kesehariannya nyaman tampil maskulin. Namun, demi bisa menyiapkan kado untuk sahabatnya Nita, Isfi rela mengganti setelan celana panjang favoritnya dengan rok panjang dan hijab ketika berkunjung ke rumah Nita.
Selama 15 menit, kamu akan diajak mengikuti suka duka pencarian identitas Isfi yang ceritanya dikemas dengan sederhana dan nyata, tapi mengharukan dan meninggalkan kesan yang dalam. Bahkan mungkin banget bakal memicu kamu untuk berusaha melihat dunia dari POV Isfi, betapa menantangnya proses pencarian identitas bagi remaja seperti Isfi.
Baca juga: Promo Buat Yang Baru Gajian: Promo PPN (Payday Puas Nonton)
Teman Lama dan Situasi Sama
Inspirasi film ini didapatkan oleh Aditya Ahmad ketika bertemu Isfi, teman lama sekaligus pemeran utama film Sepatu Baru, film pendek karya Aditya lainnya beberapa tahun lalu. Penampilan Isfi di usia remaja yang berubah dan cenderung maskulin, serta bagaimana guru di sekolah mempermasalahkannya memancing rasa ingin tahu Aditya Ahmad. Isfi mencurahkan isi hatinya pada Aditya, termasuk tentang bagaimana dirinya bisa menjadi seperti saat ini.
Aditya bercerita, saat Isfi dan dirinya mendapat kesempatan untuk bertemu lagi, mereka berdua lagi mengalami isu yang serupa, yaitu sedang mencari eksistensi diri sendiri. “Saya membayangkan bagaimana remaja seperti Isfi menjalani fase coming-of-age nya di negara yang konservatif dan religius ini. Walaupun dalam budaya Bugis kami mengenal adanya 5 jenis gender, entah bagaimana saya yakin Isfi akan tetap merasa beda, atau dibedakan,” ungkap Aditya.
Keingintahuan Aditya pada Isfi makin besar, dan ia tahu bahwa inilah kisah yang ditakdirkan untuk ia ceritakan melalui film. Bagaimana Isfi merayakan kehidupan orang-orang yang penting baginya, bagaimana ia berusaha keras untuk mengomunikasikan perasaannya kepada mereka, dan bagaimana ia memenangkan hati mereka dengan melakukannya. “Begitulah kisah Kado (A Gift) dimulai. Sekali lagi Isfi membantu saya dalam film saya, kali ini Isfi dan Nita, berperan sebagai diri mereka sendiri,” jelas Aditya.
Eksis di Berbagai Festival Film
Film Kado yang dirilis tahun 2018 ini sudah eksis di berbagai festival film dunia, Guys. Kado berhasil memenangkan Venice International Festival 2018 sebagai Best Short Film (Orizzonti Section) di Italia dan penghargaan Film Pendek Terbaik dalam Piala Citra 2018. Festival lainnya, 29th Singapore International Film Festival, memberi penghargaan Best Director untuk Aditya Ahmad di film Kado, juri mengapresiasinya sebagai film tulus dan mendalam yang tidak memberikan jawaban yang mudah, tetapi mengungkap kompleksitas identitas gender dalam komunitas Muslim.
Selain itu, Kado juga sempat diputar di berbagai festival lainnya seperti Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-13, Plaza Indonesia Film Festival 2019, Sundance Film Festival 2019, dan Busan International Film Festival 2018.
Produser Film Kado, Riri Riza dan Mira Lesmana dari Miles Films (rumah produksi film Petualangan Sherina, Ada Apa Dengan Cinta, Laskar Pelangi, Sokola Rimba, Athirah), mengakui kalau ide cerita Kado sendiri sangat menarik, dan Aditya Ahmad memiliki naluri bercerita yang tinggi. Ia mampu menyampaikannya dengan sederhana, mengajak penonton merasakan emosi yang dirasakan Isfi.
Penasaran pingin mengikuti lika-liku keseharian Isfi menemukan identitasnya? Gasss tonton Kado sekarang juga!
(Isma)